Senin, 23 Maret 2009

Pengalaman waktu PTT di Kalsel

Aku mau cerita pengalamanku wkt PTT di Kalsel dulu. Aku berangkat ke Kalsel tanggal 18 Mei 2005, bareng adik kelasku Yeni Kusuma Dewi Angk 96 dan Rini Kusumo Angk 95. Ini kali pertama aku menginjakkan kaki di tempat yg jauh dari keluarga dan naik pesawat untuk pertama kalinya. Wah, yang jelas deg2an banget lah... Ngebayangin gimana kondisi di sana nanti, gimana makanannya, deket ama hutan apa nggak, ada binatang buasnya apa nggak ? Hiiii..... aku agak takut juga waktu itu. Aku ditempatkan di Kabupaten Tapin yang beribukota di Rantau. Waktu Dinkes Propinsi nanyain mau ditempatkan di Kandangan, Barabai, Tanjung apa Amuntai, aku nggak bisa jawab. Aku cuman bilang pokoknya yg deket ama Bandara Samsudin Noor biar gampang kalau mau pulang ke Jawa, hehehehehe.........:). Akhirnya aku ditempatkan di Kabupaten Tapin. Lokasi PTTku kira-kira 3,5 jam dari Banjarmasin ibukota Propinsi. Kalau Puskesmasku kira-kira 1 jam dari Rantau Ibukota Kabupaten. Kalau disana jarak segitu mah.... jauuuuuuh gitu. Soalnya jalanan Propinsinya yang masih sepi kaya jalan kecamatan dan jalan kecamatannya sepi kaya' jalan desa. Puskesmasku termasuk kriteria sangat terpencil. Kondisi alamnya waaaaahhhh...... jauh banget deh dari kondisi alam di Jawa sini. Puskesmasku terletak di Tepi Sungai Tapin, yg masih merupakan anaknya sungai negara yang juga anak sungai dari sungai Barito. Wah cucunya sungai Barito doonk jadinya.. Berhubung di tepi sungai ya otomatis transportasi masyarakatnya sebagian masih naik jukung (perahu kecil) atau naik kelotok (sampan yg mesinnya bunyi otok-otok-otok). Jadi kalau aku Pusling ya otomatis naik kelotok itu lah..... Tapi aku senang karena itung2 wisata gratis naik perahu hehehehe.....:) Bahkan kalau lama nggak naik kelotok kdang2 aku kangen juga dan nanyain ke staff Puskesmasku kapan kita wisata air lagi ? Sedangkan kondisi rumah dinasnya cukup memprihatinkan untuk rumah seorang dokter. Yaaaa mirip di film2 Indonesia era tahun 80an itu lho... Rumah tua, di atas tiang, bercat putih kusam, dindingnya bolong2, atapnya bocor2 dan banyak rumput2 merambat di sana sini. (Alhamdulillah skrg udah direhab jadi udah nggak serem2 amat penampilannya). Di kiri dan kanan rumahku terdapat rumah para staff Puskesmas. Puskesmasnya sendiri sebenarnya bangunan baru, yahh nggak kalah deh ama Puskesmas2 di Jawa. Cuma yg bikin agak asing tuh ya suasana kampungnya beda banget ama di Jawa. Aku tinggal di Kecamatan Candi Laras Selatan, atau yg lebih populer disebut Margasari. Margasari dikenal karena industri kecil anyam2an kopiah jangang dan anyaman2 serat enceng gondoknya. Kondisi sosial ekonomi masyarakatnya kebanyakan menengah ke bawah. Mereka mata pencahariannya bertani, mencari ikan, bekerja di tambang batubara dan sekarang ada yg bekerja jadi buruh tanam di perusahaan Kelapa Sawit. Kondisi perumahan di sana cukup memprihatinkan. Rumah kebanyakan berdiri di atas tiang, sanitasi masyarakat sangat memprihatinkan. Segala macam aktivitas dilakukan di atas sungai, mulai mandi, mencuci pakaian, mencuci beras dan sayuran, BAB dan BAK, pokoknya lengkaplah..... (bersambung lagi kapan2). Penasaran khann?

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum,perkenalkan nama sy dr Noor Achmadi SpAn,sy bertugas di RSPAD GATOT SOEBROTO Jakarta.Saya dulu sekitar thn 1988 smp 1991 pernah bertugas juga di puskesmas Candi Laras Selatan.Pertengahan Oktober ini sy rencana pingin ke Margasari.....Kl gak keberatan sy boleh minta no hp dr Thary,mungkin nantinya sy bisa minta info suasana disana.Terimakasih,salam utk keluarga.